Dalam transaksi jual beli menurut perspektif fikih muamalah maliyah, terdapat berbagai jenis akad yang digunakan. Beberapa di antaranya adalah:
1. Akad Jual Beli
Akad ini
merupakan transaksi jual beli yang umum dilakukan dalam masyarakat. Dalam akad
jual beli, terdapat penjual dan pembeli yang sepakat untuk menukar suatu barang
dengan imbalan tertentu. Syarat sahnya akad jual beli antara lain persetujuan
antara penjual dan pembeli, barang yang diperdagangkan harus jelas jenisnya dan
halal, harga dan pembayaran harus disepakati, serta transaksi harus memenuhi
syarat-syarat sahnya.
2. Akad Salam
Akad salam adalah transaksi jual
beli di mana pembeli membayar harga barang di awal dan penyerahan barang
dilakukan kemudian sesuai dengan kesepakatan. Dalam akad salam, pembeli sudah
mengetahui harga barang yang akan dibeli dan membayarnya di awal. Akad salam
memungkinkan penjual untuk mendapatkan modal awal untuk produksi barang
tersebut.
3. Akad Istishna
Akad istishna adalah transaksi jual beli yang
melibatkan pemesanan barang dengan spesifikasi tertentu. Dalam akad istishna, pembeli
memesan barang dengan spesifikasi yang diinginkan dan penjual setuju untuk
membuat barang tersebut sesuai dengan spesifikasi tersebut. Pembayaran
dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
Setiap jenis akad memiliki
aturan dan prinsip yang harus dipatuhi sesuai dengan ajaran fikih muamalah
maliyah. Kejelasan persetujuan, jenis barang yang diperdagangkan, harga,
pembayaran, serta syarat-syarat sah transaksi harus dipenuhi dalam setiap transaksi
jual beli. Prinsip keadilan dan keterbukaan juga menjadi landasan dalam setiap
akad transaksi jual beli